
Purwakarta Update | Pria yang akrab disapa Mang Oci yang memiliki kesulitan berkomunikasi sejak kecil tersebut tinggal sendiri di gubuk terbuka setelah ditinggalkan sang ibu yang meninggal pada 20 tahun silam. Hal tersebut merupakan potret kemiskinan di Kabupaten Purwakarta.
Usia senja merupakan waktu bagi seseorang untuk menikmati masa tuanya bersama keluarga. Namun, tidak dengan Oci, seorang pria paruh baya berusia 59 tahun yang tinggal di sebuah gubuk terbuka di Kampung Cikukulu, Desa Selaawi, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta.
Kemiskinan di Kabupaten Purwakarta tergambar dari tempat tinggal Mang Oci. Dia tinggal di gubuk seluas 4×6 meter persegi yang dibangun di lahan milik kerabatnya tersebut dengan bahan kayu, barang bambu dan hanya tertutup sebagian, selebihnya terbuka.
Kesengsaraan Mang Oci semakin bertambah, kala jauh dari kehangatan keluarga serta anak cucu, Mang Oci menjalani hidup dengan seadanya. Kondisi tersebut menjadi bukti adanya kesenjangan sosial dan kemiskinan di Kabupaten Purwakarta.
Bahkan, tidak jarang kakek berusia lebih dari setengah abad ini nampak melamun dalam kesepian dan kesendirian, terlebih ia mengalami gangguan jiwa ringan atau Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).