
Beberapa bagian bahkan berlubang besar, membuat sinar matahari menembus langsung ke dalam ruangan. Saat hujan turun, air dengan mudah masuk dan membasahi lantai serta perabotan di dalam rumah.
Dinding rumah pun sudah tidak kokoh. Sebagian terbuat dari anyaman bambu dan papan tipis yang mulai berlubang. Beberapa bagian dinding lainnya hanya ditopang seadanya menggunakan kayu bekas, sementara kondisi lantainya becek dan lembap.

Ade Jaenudin, yang sehari-hari menjadi buruh tani di sawah milik orang lain, mengaku sudah lama berharap ada perhatian dari pemerintah setempat.
“Kalau hujan deras, air masuk dari mana-mana. Kadang kami terpaksa mengungsi ke rumah saudara untuk berteduh,” ujarnya kepada Purwakarta Update dengan nada lirih, Selasa (4/11/2025).







