Suropah, Jualan Nasi Uduk Untuk Membiayai Tiga Anggota Keluarganya yang Sakit

Suropah sedang berjualan nasi uduk. (Istimewa)

Beruntung anak perempuannya yang kedua hidup sehat dan normal, dengan keuntungan berjualan nasi uduk. Suropah masih mampu membiayai anak keduanya bersekolah dan kini masuk jenjang sekolah SLTA di salah satu sekolah negri di Purwakarta.

Namun, ujian Suropah masih ada. Asep (nama samaran) anak sulung lelaki pertamanya, juga harus menjalani hidup dengan fisik kurang baik.

Asep harus menahan sakit dan gemetar pada salah satu jari-jari tangan kanannya, kondisi itu bermula saat Asep duduk dibangku sekolah SMK.

Baca Juga:  Pasien Covid-19 Varian Delta Sedang Dirawat di RSUD Purwakarta

“Waktu itu Asep pulang sekolah naik angkot, dan di tengah jalan dicegat siswa sekolah lain. Dalam aksi tawuran waktu itu, Asep pulang ke rumah dengan kondisi tangan berdarah. Dan sampai hari ini kondisi tangannya tidak normal, mungkin gara-gara tawuran itu ada salah satu urat syaraf yang terputus,” lanjut Suropah.

Suropah menyampaikan, meski telah lulus dan memiliki ijazah SLTA. Asep tidak mungkin dan diterima bekerja sebagai buruh pabrik sekalipun dan kini hanya membantu Suropah berjualan nasi uduk.

Baca Juga:  Kejar Target, Indonesia Kembali Kedatangan 1,9 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

Sebuah rumah berdempetan dengan masjid tempat Hidayat aktif sebagai imam masjid, Suropah tinggal bersama keluarganya disalah satu rumah milik warga yang secara cuma cuma memberikan kepada Suropah untung ditinggali.