Suropah, Jualan Nasi Uduk Untuk Membiayai Tiga Anggota Keluarganya yang Sakit

Suropah sedang berjualan nasi uduk. (Istimewa)

Memulai hidup dan merantau dari Tasikmalaya kota asal kelahiran sejak 2008 silam, Suropah dan sang suami mengaku telah berdomisili dan memiliki KTP juga Kartu Keluarga sebagai warga Purwakarta.

Namun, ujian itu diceritakan Suropah, bermula sejak 2016 silam saat Dodo nama sapaan akrab Mujofar. Nama Dodo waktu itu disematkan karena perawakan Dodo yang gemuk dan riang, namun hal itu berubah drastis.

Dibawah kaki meja gerobak tempat Suropah menjajakan nasi uduk, Dodo terlihat tergeletak terlentang tertidur pulas, dan perut buncit itu nampak jelas memunjul diatas trotoar yang dingin.

Baca Juga:  Begini Cara Merubah Motor Injeksi Ke Karbu, Simak!

“Kami pasrah, kami ikhlas, mungkin ini ujian dari Allah SWT kepada kami. Kami hanya berdoa agar ujian ini bisa segera kami lalui,” ucapnya.

Ditanya apa keinginan Suropah, dirinya hanya berharap selain Tuhan segera memberikan kesehatan pada keluarganya. Suropah berharap bisa berjualan disiang hari agar tidak harus membawa putri kecilnya keluar dimalam hari.

“Ya saya terpaksa berjualan malam hari, selain harus menunggu toko tutup agar bisa menyimpan gerobak. Harus berjualan dimana lagi, jangankan sewa toko, alhamdillah rumah tinggal kami tidak harus bayar sebab sang suami bisa mengurus masjid,” pungkasnya.(Red)

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Purwakarta: Belum Ada Laporan Terpapar Kasus Corona Selama PTM