Entomofagi sebagai Inovasi Pangan Fungsional untuk Mendukung SDGs 2 (Zero Hunger): Potensi Jangkrik sebagai Sumber Protein Berkelanjutan

Ilustrasi jangkrik. ©Shutterstock/ahnhuynh

Strategi ini terbukti efektif secara komersial dengan data yang menunjukkan bahwa produk berbentuk bubuk atau tepung menguasai pangsa pasar terbesar (44% pada 2024), sehingga menegaskan bahwa inovasi dalam proses pengolahan menjadi faktor utama dalam meningkatkan penerimaan pasar global.

Tepung jangkrik juga memiliki sifat fungsional, termasuk aktivitas antioksida yang memperkuat potensinya sebagai bahan pangan inovatif.

Dari sudut pandang ilmu pangan, jangkrik adalah sumber nutrisi yang sangat padat dan lengkap. Protein jangkrik pada bentuk segar bisa mencapai 31 g/100 g, lebih tinggi dibanding daging sapi (26 g) maupun beberapa jenis ikan (27 g).

Baca Juga:  Kapolsek Jatiluhur Blusukan ke Perkampungan Berikan Sembako Untuk Warga Tidak Mampu

Setelah diolah menjadi tepung, kadar proteinnya meningkat hingga 40–55%. Protein jangkrik juga mengandung semua asam amino esensial, sehingga kualitasnya setara dengan protein telur atau daging.