
“Mereka bisa membuat sendiri dan menghasilkan nilai ekonomi. Tempat ini memang menjadi wisata edukasi,” ujar Mumun pada Jumat (27/5/2022).
Selain buka kembali menerima kunjungan, kata dia, setelah pandemi Covid-19 juga mampu meningkatkan jumlah ekspor kramik ke luar negeri.
“Sampai hari ini sudah lima kontainer kramik yang sudah di ekspor ke luar negeri, mudah-mudahan terus meningkat,” kata Mumun
Sementara, Kepala SMK YP Darul Mukminin Jakarta, Agus Cikini, mengatakan para pelajar di ajak ke Sentra Keramik Plered, Purwakarta ini agar mengetahui cara membuat kramik.
“Kita ke sini bawa 283 orang, yang terdiri dari para siswa-siswi dan guru pendamping,” ucapnya.
Agus mengatakan, jika mereka sudah mengetahui teknik pembuatan kramik tinggal mengembangkan lebih lanjut yang kemudian bisa menghasilkan nilai ekonomi
dikemudian hari.