PURWAKARTAUPDATE.com | Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama menilai bahwa proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung sudah bermasalah sejak awal digulirkan.
Bukan tanpa alasan, dia menyampaikan bahwa pada awalnya China tidak ikut terlibat dalam proyek tersebut. Namun, China bisa membuat feasibility study dengan cepat dan menjadi salah satu alasan menggantikan Jepang.
Menurutnya, pembuatan feasibility study harusnya didahului oleh survei dan sebagainya.
“Jadi walaupun lebih murah, tetapi sepertinya kurang detail. Demikian pula pembuatan amdal juga sepertinya sangat terburu-buru karena Jokowi tampaknya ingin sekali menjadikan proyek kereta cepat ini sebagai mahakarya,” kata Suryadi dilansir dari rmol.id, Senin (13/9/2021).
Tak hanya itu, dia mengungkapkan bahwa pembengkakan anggaran yang sekarang banyak menghiasi berita media merupakan dampak dari feasibility study yang terkesan dibuat secara terburu-buru.