PURWAKARTAUPDATE.com | Tauco masuk ke daerah Cianjur sejak abad 19 pada tahun 1880, yang dibawa oleh seorang pedagang asal Tiongkok bernama Tan Kei Hian.
Canjur sangat identik dengan tauco, bahkan kabupaten yang berada di wilayah Jawa Barat itu pun telah lama dijuluki kota tauco.
Tak berlebih mengingat eksistensi bumbu masakan atau sambal itu telah ada di Cianjur jauh sebelum republik ini ada.
Awal sebutan tauco sendiri adalah tao tsioe, yang mengalami perubahan pelafalan setelah masuk ke daerah Cianjur.
Tauco sebagai produk olahan hasil fermentasi rebusan kacang kedelai dengan campuran bahan lainnya itu digunakan masyarakat sebagai bumbu penyedap rasa untuk merangsang selera makan.
Di Cianjur, tauco yang diproduksi Nyonya Tasma paling legendaris karena mampu eksis selama ratusan tahun.
Saat ini, untuk kepentingan dagang, tauco Nyonya Tasma diberi label atau cap Meong. Nyonya Tasma atau nama lain dari Tjoa Kim Nio itu sendiri merupakan istri Tan Kei Hian, pelopor industri tauco di Cianjur.
Tan Kei Hian lebih familiar dipanggil Babah Tasma karena kebiasaannya memakai kacamata kala itu.
Tasma dalam bahasa Sunda merujuk pada arti kacamata. Di tengah tumbuh subur produk sejenis yang dinilai lebih modern dengan cita rasa variatif, tauco cap Meong produk Nyonya Tasma mampu eksis hingga saat ini.
Selengkapnya di Youtube JMN Channel atau baca di link bio, bisa di aplikasi jabarnews dengan download di app store dan google play atau kunjungi: https://www.jabarnews.com
Selengkapnya, klik: https://www.youtube.com/c/JabarNews/videos