
Menag Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa dari perdebatan itu kemudian berlanjut pada sejarah asal usul Kemenag.
Gus Yaqut mengatakan, Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam, sehingga dapat memanfaatkan dalam jabatan di instansi.
“Ada yang bilang salah satu ustaz, ‘Lho, enggak bisa Kementerian Agama ini kan hadiah negara untuk umat Islam’, karena waktu itu perdebatannya bergeser ke kementerian ini harus menjadi kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama,” katanya.
“Ada yang tidak setuju, ‘Kementerian ini harus Kementerian Agama Islam’, karena Kementerian Agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam,” kata Gus Yaqut.
“Saya bantah bukan, Kemenag itu hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar kalau NU itu memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag,” ujarnya.(jabarnews)