LEAFLET DISPORAPARBUD Kacau Terkesan Lecehkan Kaum Wanita, Aktivis Perempuan Muslimat NU Angkat Bicara

PURWAKARTAUPDATE.com -Ramai di perbincangkan di sosial media dari akun facebook yang di unggah oleh Bang Haji Ikhsan terkait LEAFLET yang di buat oleh Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta. Terkesan melecehkan kaum wanita.

Sosialisasi anjuran Prokes melawan Pandemi Covid-19 oleh berbagai instansi sedang gencar-gencarnya dengan berbagai cara, salah satunya yang dilakukan oleh Disporaparbud Purwakarta dengan membuat LEAFLET digital dalam rangka menarik perhatian sosialisasi cegah covid.

Sayang dengan Leaflet tersebut menggugah para netizen dan kaum wanita di Purwakarta. Ironisnya, dinas yang membuat selebaran itu tidak cukup pandai mencari ide dan memilih kata untuk dijadikan akronim, untuk suatu pesan layanan masyarakat.

Persoalan ini menggambarkan krisis moral telah mengendap di diri orang yang melahirkan ide. Seharusnya lebih bijak memilih kata untuk dijadikan pesan layanan masyarakat, papar tulis Akun Bang Haji.

Baca Juga:  Tak Kirim Delegasi STQH Ke-XVII Purwakarta, Kinerja Dua Camat Ini Bakal Dievaluasi

“Saya heran andai design ini memang di-Approve oleh Kepala Dinas terkait dan disejutui untuk disosialisasikan pada khalayak luas,” dalam unggah Akun.

Terlebih tulis dalam akun Bang Haji Ikhsan “KEKACAUAN DISPORAPARBUD PEMKAB PURWAKARTA” jelas dalam postingan.

Postingan dalam akun tersebut bertahan hanya 13 Jam dari mulai Minggu 11 hingga Senin 12 Juli 2021. Sayang kini postingan tersebut dari Akun Bang Haji Ikhsan hilang di sapu angin.

Tambah dari seorang pemerhati Purwakarta Agus Yasin saat dimintai keterangan mengatakan, apakah kata “JANDA” itu cukup kreatif untuk sebuah makna buat pesan layanan masyarakat, atau sekedar untuk memuaskan naluri orang orang perundung status wanita…?,” Jelas Agus, Minggu (11/7/2021).

Baca Juga:  Penjelasan Kemenag Purwakarta Terkait Dugaan Larangan Ibadah Jemaat GKPS

Sangat disayangkan Leaflet itu berlambangkan logo pemerintah daerah kabupaten Purwakarta melalui Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata. Yang membuat aktivis perempuan angkat bicara, Sekertaris Muslimat NU Purwakarta Efi Luthfiyah sangat menyayangkan hal tersebut jika itu benar di publikasikan oleh akun resmi Disporaparbud kabupaten Purwakarta.

“Memang itu belum di publikasikan di akun facebook resmi Disporaparbud Purwakarta, kami menduga rencana desain pamplet sudah disiapkan sehingga ini menyebar di media sosial. Kita selaku perempuan merasa dilecehkan dengan pamplet yang bertuliskan JANDA dan berlogokan Pemda Purwakarta. Ini sangat tidak mendidik untuk masyarakat Purwakarta,” ucap aktivis perempuan Purwakarta itu.

Menurutnya, pernyataan yang tertulis dalam Leaflet atau pampflet itu dinilainya melecehkan perempuan yang seharusnya dilindungi hak-haknya.

Baca Juga:  Anne Ratna Mustika Hadiri Kirab Kebangsaan Harlah 1 Abad NU Purwakarta

“Jika itu benar maka Disporaparbud kabupaten Purwakarta sangat tidak beretika dan tidak didasarkan pada pola pikir misoginis,” ujarnya, Senin (12/07/2021).

Kata dia, Disporaparbud Purwakarta jelas menstigmatisasi janda sebagai objek seksual. Ini bentuk pelecehan terhadap kaum perempuan. Ini cerminan bahwa pejabat-pejabat kita belum memiliki perspektif yang mendukung kesetaraan perempuan. Ini misoginis.

“Mungkin mereka menganggap itu semua guyonan akan tetapi ini sangat seksis dan misoginis, seperti tidak punya kontrol dan etika. Kita punya bupati seorang perempuan, seharusnya bisa menghargai sosok perempuan,” ujarnya.

Ini seakan-akan menganalogikan virus corona sebagai istri, kata Efi, seharusnya pejabat publik mematuhi UUD 1945 yang menjamin kedudukan dan peran yang sama antara laki-laki dan perempuan, tutupnya. (Guh)